Minggu, 13 April 2014

Hari ini, ku temukan satu lagi 'tanda-pertalian' itu. Tanda yang kesekian kalinya. Bagaimana perasaanku? Senang, kesal, menyesal? Entahlah. Aku bahkan tak tahu bagaimana perasaanku sendiri.

Seiring dengan itu, pertanyaan-pertanyaan kembali menyeruak. Pertanyaan yang dulu pernah menyerah karna aku tak jua bisa memberi jawaban.
Kenapa begitu mudahnya melepaskan aku? Bukankah katamu, kau letih untuk bermain-main? Lalu kenapa tak kau coba memperjuangkan ikatan ini? Kenapa semua terasa mudah diakhiri? Padahal kau sendiri yang bilang, kau pernah menduga ini akan terjadi karna kau tahu persis sifatku.

Mungkin kamu memang tak berniat serius. Itu spekulasi pertama.


Mungkin kamu menunggu aku memulai, karna pada faktanya aku yang meminta kau untuk pergi. Itu dugaan kedua dan langsung dibantah otakku.
Kenapa harus menunggu jika sebenarnya kau sungguh-sungguh ingin denganku? Kenapa harus menunggu dan bukannya mencoba berjuang? Setidaknya, kau temui aku untuk bicara baik-baik, secara dewasa, empat mata. Kenapa harus menyiksa diri dengan menunggu hingga batas yang tak pasti?

Kedengarannya aku egois ya?
Mungkin iya. Tapi kurasa aku pantas begitu, toh aku sudah mencoba berjuang. Mencoba dan mencoba lagi meski sering kali yang kudapati adalah diam mu.

Lagipula ada yang pernah berkata:
"...perempuan memang untuk diperjuangkan."
"dan perempuan untuk dicintai, bukan mencintai."
Mengertikah kau maksud dua kalimat itu?

Sudahlah. Peduli sedikit saja padaku pun kau enggan.Apalagi menerimaku kembali?


Semoga kau selalu bahagia :)
hanya seuntai kalimat itu harapku. Kulantunkan penuh ikhlas. Anggap saja sebagai penebus karna aku pernah menyakitimu.





tulisan selesai, aku menyalakan laptop, lalu bermaksud login ke blog.
dan tiba-tiba momen itu terjadi begitu saja.

kau tahu momen apa yang ku maksud?

aku.. akhirnya sampai di suatu waktu di mana segalanya menghilang begitu saja.
apa yang hilang? perasaanku.. padamu...

aku.. akhirnya tiba pada masa di mana segala tentangmu bukanlah apa-apa lagi untukku.
aku.. akhirnya melepaskan
aku.. akhirnya memutuskan berhenti berjuang
aku.. akhirnya sampai di titik jenuhku

aku.. akhirnya tidak peduli lagi
aku.. hilang rasa.

dan segala tanya itu pun terjawab.
tentu kita tau, segala sesuatu terjadi karna sebuah alasan.

dan alasan pertemuan kita, pertemuanku dan kamu, bukan untuk menyatukan kita.

alasan pertemuanku dan kamu adalah...
agar aku bisa bertemu dengan si malaikat tanpa sayap.
dia yang penuh kasih dan begitu tulus.
dia yang akhirnya kupanggil "ibu"

kita.. aku dan kamu.. memang harus bertemu
karna tanpa pertemuanku dan kamu, aku tidak akan pernah bertemu dengan ibu.

sesederhana ini ternyata..
dan sebegitu sederhana pula, aku hilang rasa.. padamu.
aku berhenti. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tiada kesan tanpa komentarmu :)